MEMBICARAKAN sepak bola piala Dunia 2022 Qatar, rasanya kurang afdol jika tak menyebut La’eeb, Maskot piala dunia diambil dari bahasa arab yang bermakna ; orang berbakat. Mirip bentuk dua lingkaran menyerupai angka delapan.
Maskot juga bisebut logo adalah bentuk identitas atas suatu entitas kepada masyarakat. Untuk itu, harus menggambarkan karakteristik suatu organisasi atau produk yang diwakilinya. Untuk jadi pengingat mewakili entitas tertentu.
Sejak 1966, setiap gelaran piala dunia, secara rutin, FIFA memang membuat logo yang menggambarkan karakteristik negara penyelenggara. Biasanya dilombakan untuk umum, pemenang ditentukan badan penilai, hasil kreasinya kemudian dipatenkan dan dibuat massal.
La’eeb, sendiri dihiasi ornamen tradisional Qatar. Bagian atas memiliki ukuran lebih besar dari pada bawah. Dilansir Aljazeera, angka delapan menggambarkan delapan stadion yang digunakan pertandingan. Sementara lekukan dari atas ke bawah, gelombang bukit pasir gurun yang menjadi landscape Qatar.
Kedelapan stadion itu masing-masing ; Lusail Iconic (Lusail), Al Bayt (Al Khor), 974 (Doha), Al Thumama (Doha), Internasional Khalifa (Al Rayyan), Education City (Al Rayyan), Ahmad bin Ali (Al Rayyan), dan Al Janoub (Al Wakrah). Sebagian besar baru, sisanya stadion lama yang diremajakan. dengan biaya mahal.
Adapun garis tak terputus pada La’eeb, simbol tak terhingga, menggambarkan piala dunia yang dapat dinikmati semua lapisan masyarakat dunia, yang dwakili simbol selendang tradisional Qatar, yang dibuat dari wol. Gambaran budaya Qatar sekaligus menjelaskan, inilah piala sepak bola dunia pertama yang di gelar di musim dingin.
Sebenarnya La’eeb mahluk tak memiliki bentuk asli di dunia nyata. Bukan hewan, atau ikon tradisional, seperti maskot edisi-edisi sebelumnya. Mengutip laman resmi FIFA, bentuk La’eeb dapat ditafsirkan semua orang secara pribadi. Maskot paralel, semua orang diajak menafsirkan sesuai perspektif masing-masing orang.
Sepak bola
untuk kegembiraan
semua orang,
