sportstourismindonesia.com – Klungkung,
Berada di pulau karang purba di negeri pelintasan khatulistiwa nan gemah ripah dengan kekayaan ultravioletnya. Disambut deburan ombak dari kemilau hamparan laut hijau tosca, serta kontur tanah terjal berliku, dan alunan Joget Bumbung yang energik dan hangat. Semakin melengkapi potensi terpendam pesona Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, Bali.
Nusa Penida yang luasannya 21.000 Ha dan hanya berjarak 30 menit perjalanan laut dari Pantai Sanur, Bali, ini menawarkan banyak spot pantainya yang luar biasa. Seperti Pantai Klingking, Broken Beach, Pantai Atuh, Diamond Beach, Crystal Bay, juga Snorkling, Diving, hingga menyaksikan iringan Lumba- Lumba, Ikan Manta bahkan Mola.
Potensi yang secara kepariwisataan dan ekonomi kreatif tentunya sangat menjanjikan, lantaran Nusa Penida juga menawarkan sejumlah agenda kegiatan berkeseniannya maupun kegiatan lain yang menopang kepariwisataan yang tetap berjalan meski di masa-masa pandemi sekalipun, saat ini.
Hadirnya pelaku berkesenian seperti Kaka Slank, Makki Ungu, Ras Muhammad, juga pesohor dunia Arnold Schwarzenegger, Julia Robert, dan masih banyak pesohor lainnya, semakin menambah satu keyakinan Pulau Karang Purba ini mampu menghasilkan lebih banyak lagi devisa bagi negara. Hingga target kunjungan wisatawan luar negeri pun dapat terpenuhi.
Koneksi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, para Pelaku Pariwisata, para Pelaku Ekonomi Kreatif, dan masyarakat setempat menjadi kunci untuk menjawab potensi yang besar dimiliki Nusa Penida, Klungkung, Bali. Begitu pula dengan koneksi kesadaran kolektif sense of belonging untuk memperindah spot-spot terbaik yang tersebar di seluruh pulau ini dari sampah-sampah, prilaku vandalisme, maupun prilaku merusak lainnya.
Edukasi masyarakat pun harus diberikan dengan tambahan pengetahuan akan Hospitallity Homestay, Waste Management, Fotografi, Social Media, Ultra Violet Healthy dan sebagainya, juga wirausaha untuk memperkuat pemberdayaan ketahanan ekonomi masyarakat, yang semua itu patut diberikan untuk memberikan mereka bekal yang cukup.
Semua pengetahuan tersebut untuk kebersamaan mempertahankan, membangun dan mengembangkan Nusa Penida, yang semakin terus disukai dan dicintai siapa pun yang datang ke pulau yang sangat eksotis keindahannya ini. Dan rasa – rasanya tak cukup hanya menikmati pesona keindahan Pulau Nusa Penida saja, tanpa kesadaran untuk turut menjaganya agar dapat terus dinikmati oleh siapapun, baik masyarakat Indonesia sendiri juga masyarakat mancanegara.
Pulau Nusa Penida hari ini, bak Pulau Bali 20 Tahun yang lampau. Hari ini Nusa Penida sepatutnya membangun dengan kesadaran lingkungan yang tinggi, menjaga hutannya, menjaga pantainya, menjaga teluknya, mempertahankan kearifan lokal yang tidak mudah tergerus, dan terus menjaga nafas kehidupan masyarakatnya nan bersahaja.
Alunan irama Joged Bumbung yang energik dan hangat itu masih terdengar di malam yang dipenuhi harapan ini. Begitu asik tariannya, begitu energik dan lepas apa adanya para penarinya. Iramanya pun rancak gempita. Penghibur yang selalu dirindukan … seperti setiap orang yang merindukanmu Nusa Penida.
)**YuriPribadi