Hendra/Ahsan Resmi Pensiun, Tinggalkan Warisan Besar untuk Bulu Tangkis Indonesia

Sporsttourismindonesia – Jakarta, Pasangan ganda putra legendaris Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, resmi mengakhiri karier profesional mereka dalam ajang Daihatsu Indonesia Masters 2025. Momen perpisahan penuh haru bertajuk “Moment of Honor Hendra/Ahsan” digelar di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (26/1) pagi.

Keduanya mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh keluarga, PBSI, para penggemar, serta masyarakat Indonesia selama perjalanan karier mereka.

“Pastinya kami sangat bersyukur dengan pencapaian selama ini. Sekarang waktunya untuk istirahat dan berkumpul kembali dengan keluarga,” ujar Ahsan dengan penuh emosi.

Sebagai bagian dari seremoni perpisahan, The Daddies—julukan Hendra/Ahsan—menggelar pertandingan ekshibisi menghadapi Kevin Sanjaya Sukamuljo dan pebulu tangkis Korea Selatan, Seo Seung-jae. Laga ini berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan keceriaan, dengan The Daddies akhirnya keluar sebagai pemenang.

“Saya sebenarnya ingin menghadapi Minions karena pada 2019 kami sering bertemu di final. Tapi karena Gideon berhalangan hadir, saya menghubungi Seo Seung-jae dan dia bersedia,” ungkap Hendra.

Warisan Prestasi dan Regenerasi Bulu Tangkis Indonesia

Karier panjang Hendra (40) dan Ahsan (37) dipenuhi pencapaian luar biasa. Beberapa gelar bergengsi yang telah mereka raih antara lain:
✅ Tiga kali juara dunia (2013, 2015, 2019)
✅ Medali emas Asian Games 2014
✅ Berbagai gelar BWF World Tour, termasuk All England

Sebelum berpasangan dengan Ahsan, Hendra lebih dulu sukses bersama Markis Kido, dengan pencapaian tertinggi medali emas Olimpiade Beijing 2008. Sementara Ahsan sempat berduet dengan Bona Septano sebelum membentuk kombinasi fenomenal bersama Hendra.

Hendra dan Ahsan juga dikenal sebagai pasangan yang selalu mengutamakan kekompakan dan komunikasi. Bagi mereka, kunci keberhasilan dalam sektor ganda adalah saling mendukung di dalam dan luar lapangan.

“Saat tertekan, kami selalu memotivasi satu sama lain. Jika saya melakukan kesalahan, Hendra tidak pernah memarahi saya, melainkan menyemangati,” kenang Ahsan.

Masa Depan: The Daddies Arena dan Regenerasi Atlet

Meski telah gantung raket, The Daddies memastikan akan terus berkontribusi bagi perkembangan bulu tangkis Indonesia. Salah satu rencana mereka adalah membangun The Daddies Arena, sebuah pusat latihan bulu tangkis yang didukung sponsor.

Selain itu, Hendra menyampaikan pesan penting kepada generasi penerus ganda putra Indonesia. Ia menekankan pentingnya kerja keras dan latihan ekstra, terutama di tengah persaingan dunia yang semakin ketat.

“Saat ini bulu tangkis Indonesia mengalami sedikit penurunan, sementara negara lain terus berkembang. Kita harus introspeksi dan bekerja lebih keras,” ujar Hendra.

Dengan warisan prestasi dan dedikasi yang mereka tinggalkan, Hendra dan Ahsan akan selalu dikenang sebagai salah satu pasangan ganda putra terbaik dalam sejarah bulu tangkis Indonesia.

**Benksu

One thought on “Hendra/Ahsan Resmi Pensiun, Tinggalkan Warisan Besar untuk Bulu Tangkis Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 72 = seventy five

Sports Tourism Indonesia