SportsnTourism, Jakarta –
Yayasan Batik Indonesia (YBI) menggelar rangkaian perhelatan Hari Batik Nasional 2023 bertema “Batik Bangkit”. Diharapkan melalui tema ini perayaan Hari Batik Nasional 2023 dapat membangkitkan industri batik dari masa pandemi yang sempat terpuruk, sehingga industri batik dapat kembali bangkit dari semua aspek baik produksi, perdagangan, perkembangan, serta inovasinya.
“Tahun ini Yayasan Batik Indonesia (YBI) memperingati Hari Batik Nasional dengan
memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai keragaman batik yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Selain itu Hari Batik Nasional tahun ini juga memiliki misi untuk kembali membangkitkan industri batik pasca masa pandemi,” ujar Shanty Leksono, Ketua Pelaksana Perayaan Hari Batik Nasional.
Perayaan Hari Batik Nasional 2023 menghadirkan sebuah kegiatan istimewa di mana setiap pesertanya dapat merasakan kekayaan ragam batik dari seluruh penjuru Indonesia. Dan melalui rangkaian kegiatan ini, Yayasan Batik Indonesia berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda atau yang biasa disebut Gen Z tentang keragaman Budaya Batik yang memukau, yang membentang dari ujung Pulau Sumatera hingga ke tanah Papua.
Pada kesempatan istimewa ini Yayasan Batik Indonesia bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, khususnya melalui Museum Batik Indonesia dan Kementerian Perindustrian menggelar berbagai kegiatan di Hari Batik Nasional 2023 secara bersama.
Selain itu Yayasan Batik Indonesia juga telah menyumbangkan lebih dari 730 batik Nusantara koleksi Yayasan Batik Indonesia untuk Museum Batik Indonesia Taman Mini Indonesia Indah.
Pada Perayaan Hari Batik Nasional 2023, Yayasan Batik Indonesia selaku
penyelenggara juga akan menghadirkan beberapa rangkaian kegiatan, antara lain :
Pertama ; Pemecahan Rekor Muri Membatik bersama seluruh Sentra Batik di Indonesia. Akan turut hadir para pengrajin batik yang telah terkurasi dan memiliki keahlian tinggi untuk membuat karya masterpiece demi menghasilkan Artwork untuk IKN. Hal ini tentunya dapat terealisasi berkat kerjasama antara Dekranasda provinsi, Kementerian Perindustrian, dan Asosiasi Pembatik Seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga akan menjadi pemecahan rekor MURI.
Kedua; Pengumuman Lomba Karya Tulis Batik Dengan misi untuk mengedukasi, perayaan Hari Batik Nasional juga menghadirkan kompetisi karya tulis ilmiah tentang batik yang dibagi menjadi beberapa kategori diantaranya pelajar, mahasiswa dan umum yang hasilkan akan diumumkan pada puncak perayaan.
Ketiga; Edukasi Batik untuk pelajar, kegiatan juga akan disemarakkan dengan pengenalan edukasi batik kepada para pelajar untuk bersama-sama mengeksplorasi Museum Batik Indonesia dan membatik bersama para pembatik dari seluruh Indonesia, atas kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Keempat; Fashion Show Batik, dimana tak lengkap bila tampilan batik tidak dibalut dalam sebuah fashion show yang menampilkan beragam motif kain batik yang merepresentasikan kekayaan budaya dari berbagai wilayah di Indonesia. Sekaligus diharapkan dapat menjadi tempat untuk mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya Batik Indonesia yang tersebar dari ujung pulau Sumatera sampai Papua.
Selain itu acara ini juga akan menjadi momen istimewa untuk para pengrajin batik dari berbagai daerah di Indonesia untuk dapat berkontribusi dengan sebuah karya batik yang mewakili identitas masing-masing daerah sebagai perwujudan nyata pelestarian Batik di Indonesia.
“Semoga dengan perayaan Hari Batik Nasional ini kita dapat meneguhkan kembali komitmen terhadap batik Indonesia, komitmen kita untuk membentuk generasi muda Indonesia yang sigap melestarikan batik dan menjaga serta menciptakan karya-karya adiluhung bagi
bangsa, bagi negara, yang terus menggoreskan jati diri kita dan memberikan sumbangsih Indonesia kepada kebudayaan dunia,” tutur Diana Santosa, Wakil Ketua Yayasan Batik Indonesia.
Hadirnya perayaan Hari Batik Nasional 2023 ini diharapkan bukan hanya menjadi sebuah acara yang bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap kebudayaan Indonesia tapi juga dapat menjadi sebuah acara yang dapat menjadi tempat bagi generasi muda Indonesia atau yang biasa disebut Gen Z untuk belajar dan mencintai warisan budaya nenek moyang mereka.
“Sekaligus membawa misi untuk memberi edukasi bagi generasi muda tentu saja pada perayaan Hari Batik Nasional tahun ini kami bakal memberikan berbagai upaya untuk membuat batik menjadi bagian dari identitas para Gen Z. Salah satu hal yang kami lakukan adalah dengan mengembangkan motif-motif batik yang disukai generasi muda, atau mengemas semua event-event batik dengan selera muda dan segala usia. Juga dengan mengadakan berbagai lomba, seperti salah satunya karya tulis batik yang tentunya mengarah pada Gen Z”, jelas Diana Sentosa lagi
Batik memang menjadi salah satu kekayaan warisan budaya Indonesia yang mempunyai nilai yang tinggi dan penuh dengan makna filosofis, yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan Batik diwariskan secara turun temurun hingga menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak zaman dahulu.
Batik pun telah mendapatkan pengakuan UNESCO yang mencatat Batik Indonesia sebagai karya agung warisan budaya tak benda (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 lalu. Pengakuan UNESCO ini merupakan bentuk pengakuan strategis atas eksistensi batik dan nilai pentingnya bagi peradaban dan perkembangan kebudayaan. Sehingga diharapkan masyarakat dapat mempertahankan Batik sebagai Living Tradition.
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia, melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 tertanggal 17 November 2009, juga telah memutuskan bahwa setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Penerbitan Keppres Nomor 33 Tahun 2009 ini sebagai usaha pemerintah meningkatkan citra positif dan martabat bangsa Indonesia di forum internasional.
Tentang Yayasan Batik Indonesia
Yayasan Batik Indonesia (YBI) didirikan pada tanggal 28 Oktober 1994 dan diprakarsai oleh Ibu Jultin Ginandjar Kartasasmita, Bapak Ir. Firdaus Ali dan Bapak DR. Dipo Alam MEM.
YBI memiliki misi sosial, budaya, dan ekonomi yang bertujuan untuk pelestarian, perlindungan, pengembangan, dan pewartaan batik nasional sebagai warisan budaya bangsa Indonesia.
YBI juga aktif memajukan usaha kerajinan batik melalui kegiatan ekonomi bernilai tambah yang pada gilirannya akan mampu mendukung pemerataan dan peningkatan pendapatan, perajin atau pengusaha batik kecil dan tradisional.
)***Yuri