Sportstourismindonesia – Yogyakarta, 5 Juli 2025 Lebih dari sekadar festival musik, Prambanan Jazz Festival 2025 menjelma menjadi laboratorium ekspresi kreatif anak muda Indonesia. Mengusung tema “Sebelas Selaras”, festival yang digelar di pelataran megah Candi Prambanan ini tidak hanya menyuguhkan penampilan musisi ternama, tetapi juga menjadi ruang inovatif yang menyatukan musik, seni visual, dan warisan budaya.
Dalam kunjungannya pada hari kedua festival, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyoroti pentingnya menjadikan panggung budaya seperti Prambanan Jazz sebagai media strategis generasi muda untuk membangun jati diri bangsa.
“Festival ini telah menjelma menjadi simbol semangat baru anak muda dalam memaknai budaya dengan cara yang relevan, kreatif, dan membanggakan,” ujarnya.
Salah satu inovasi menarik tahun ini adalah kolaborasi Prambanan Jazz dengan duo seniman kontemporer Yogyakarta, Indieguerillas, yang menghadirkan instalasi seni monumental bertajuk “Pohon Hayat”. Karya ini memadukan nilai tradisional dari relief Candi Prambanan dengan pendekatan visual modern, menciptakan ruang refleksi bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Tidak berhenti di ranah seni visual, Prambanan Jazz juga mengangkat tradisi wastra melalui gerakan “berkain”. Pengunjung diajak mengenakan kain Nusantara sebagai bagian dari dress code festival. Hasilnya? Ribuan anak muda hadir dengan tampilan modis yang memadukan busana tradisional dan gaya kontemporer, membuktikan bahwa warisan budaya bisa tetap hidup di tengah budaya pop global.
“Melihat anak-anak muda berkain di tengah konser Kenny G dan Raisa, itu luar biasa. Ini bukan sekadar fashion statement, ini bentuk kebanggaan terhadap identitas,” kata Ahmad Mahendra, Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.
Festival tahun ini juga menghadirkan musisi lintas generasi, dari legenda seperti Kahitna dan Kla Project hingga musisi internasional seperti eaJ, artis Korea-Amerika yang digandrungi generasi muda. Perpaduan ini menghadirkan narasi musik lintas zaman, mengajarkan bahwa musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga cara mengenang, merawat, dan memperbarui budaya.
Dengan lebih dari puluhan ribu penonton yang hadir dari berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara, Prambanan Jazz Festival 2025 membuktikan dirinya sebagai panggung inklusif yang menjembatani tradisi dan inovasi. Festival ini menjadi bukti bahwa generasi muda bukan hanya konsumen budaya, tetapi juga kreator masa depan identitas bangsa.
**Benksu