Pena Emas untuk Fadli Zon: Literasi Sejarah Jadi Pilar Kebijakan Publik

Sportstourismindonesia – Serang, 18 Juli 2025  Dalam momentum penting peringatan Hari Ulang Tahun ke-2 Forum Pemred Multimedia Indonesia (FPRMI), penghargaan Pena Emas 2025 diberikan kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon, sebuah pengakuan atas peran strategisnya dalam menjadikan literasi sejarah sebagai bagian dari fondasi kebijakan publik nasional.

Penganugerahan ini tidak semata diberikan karena posisi Fadli Zon sebagai pejabat negara, tetapi karena konsistensinya dalam menjadikan sejarah dan budaya sebagai pijakan berpikir kebangsaan, serta kedekatannya yang tak lekang dengan dunia jurnalistik. Dikenal sebagai sosok yang pernah berkecimpung sebagai wartawan, Fadli memaknai sejarah bukan sekadar masa lalu, tetapi sebagai narasi yang terus hidup dan membentuk masa depan.

Ketua Umum FPRMI Bernandus Wilson Lumi menegaskan, Pena Emas diberikan kepada tokoh yang berani mempertemukan kekuasaan dengan intelektualitas.

“Fadli Zon tidak pernah berhenti mengisi ruang publik dengan narasi kebangsaan. Lewat perannya di kebudayaan, ia membuka jalan agar sejarah menjadi bagian dari percakapan nasional yang relevan,” ungkapnya.

Penghargaan diserahkan secara simbolis kepada M. Asrian Mirza, Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik, yang mewakili Fadli Zon dalam acara yang digelar di Hotel Aston Serang. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian bedah buku “Margono Djojohadikusumo: Pejuang Ekonomi dan Pendiri BNI 46”, yang turut dihadiri oleh para penyusun dan penulis buku serta tokoh literasi.

Menurut Asrian, Fadli melihat penghargaan ini bukan sekadar simbol kehormatan pribadi, tetapi sebagai pengingat akan pentingnya merawat ingatan kolektif bangsa.

“Buku Margono adalah salah satu contoh bagaimana kebijakan bisa berpijak pada sejarah. Ini bukan soal mengenang, tapi membangun narasi masa depan lewat tokoh dan gagasan yang hidup,” ujar Asrian.

Tak hanya Fadli Zon, Pena Emas tahun ini juga dianugerahkan kepada Gubernur Banten Andra Soni, Dirjen Politik dan PUM Kemendagri Bahtiar Baharuddin, dan Menteri Desa Yandri Susanto, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam memperkuat ekosistem media dan membumikan literasi publik di berbagai sektor pemerintahan.

BACA JUGA :  Jamu Laut, Simbol Identitas Maritim Nusantara yang Didorong Jadi Warisan Budaya Nasional

FPRMI menegaskan bahwa Pena Emas adalah simbol keberanian berpikir, bukan sekadar seremoni. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap tokoh-tokoh yang menjadikan kata-kata, gagasan, dan sejarah sebagai alat perubahan.

**Benksu

Sports Tourism Indonesia