Sportstourism, Jakarta – Pelaksanaan Bali Spirit Festival 2023 sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja. Dan kegiatan tersebut dilaksanakan 4-7 Mei 2023 di Padi Hotel & The Yoga Barn Ubud, Bali.
Ini merupakan kegiatan yang mendukung program-program strategis Kemenparekraf dalam mengembangkan wellness tourism dan Indonesia Spice Up The World (SUTW), demikian jelas Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati, dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.
“Dalam acara Bali Spirit Festival ini, ada sesi pelaku UMKM menyiapkan aroma terapi untuk kegiatan yoga dan mereka banyak menggunakan produk herbal dalam negeri. Hal ini perlu kita perluas promosinya karena ini menjadi satu poin tersendiri untuk mendukung SUTW,” kata Dessy.
Dessy menambahkan bahwa event ini juga tepat untuk dijadikan sebagai salah satu side events road to ASEAN Summit yang akan digelar pada Mei 2023 di Labuan Bajo. Untuk itu, Kemenparekraf akan memberikan dukungan penuh dari sisi publikasi maupun perizinan.
“Jadi ini adalah salah satu bentuk event untuk ASEAN Summit, kita turut mengamplifikasi dalam promosi dan publikasi untuk wisman (wisatawan mancanegara) dan wisnus (wisatawan nusantara),” katanya.
Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan bahwa festival ini mengusung tema “Gratitude” yang diharapkan dapat menarik kedatangan wisatawan dan menggerakkan perekonomian masyarakat, terutama desa wisata.
“Karena Ubud sendiri sudah world wide known tapi di sekitarnya ada banyak desa-desa wisata yang bisa kita bangkitkan untuk menopang perekonomian masyarakat Bali,” kata Sandiaga.
Sementara itu, Co-Founder Bali Spirit Festival, I Made Gunarta, berharap kegiatan ini dapat menjadi semakin mendunia.
“Saya berpikir kalau kita menyumbang sesuatu dan menjadikan (festival) ini besar mudah-mudahan bisa menjadi hal yang berguna,” kata Made.
)***Yuriyuri