Sportstourismindonesia.com – Jakarta,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kinerja keuangan tahun anggaran 2022. Opini WTP ini merupakan ke-8 kalinya didapatkan oleh Kemenparekraf/ Baparekraf secara berturut-turut sejak tahun 2015.
Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Kementerian/Lembaga Tahun 2022 tersebut diterima langsung Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo dalam acara penyerahan di Auditorium Gedung BPK RI, Jakarta (10/7).
Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang tinggi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif khususnya dalam tata kelola anggaran, ucap Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.
Sehingga hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya kontribusinya terhadap kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja di kalangan masyarakat, lanjutnya.
“Capaian ini kembali menunjukkan kinerja kolaboratif dari seluruh pegawai di lingkungan Kemenparekraf yang sangat baik. Dan merupakan akumulasi dari kerja keras semua pihak dalam menghadirkan administrasi yang baik sehingga pada akhirnya dapat memberikan pelayanan publik yang baik pula,” kata Wamenparekraf Angela.
Hal senada dikatakan Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani, yang mengatakan, dalam bekerja para pejabat dan seluruh pegawai di lingkungan Kemenparekraf/ Baparekraf pada umumnya senantiasa mengedepankan etika moral, kejujuran, keikhlasan, dan tanggung jawab.
Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan opini WTP ini merupakan ke-8 kalinya didapatkan oleh Kemenparekraf/ Baparekraf secara berturut-turut sejak tahun 2015.
Ia berharap para pegawai di lingkungan Kemenparekraf terus bekerja keras dalam menjaga integritas tata kelola keuangan negara.
“Ini adalah hasil kerja keras tim, sehingga kita berhasil mendapat opini WTP, namun pesannya tadi harus ditingkatkan terus karena predikat WTP bukanlah akhir. Ini justru menjadi titik awal kita untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan APBN di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
)**BS