Sportstourismindonesia – Tangerang, 23 Februari 2025 – Pertamina Student Athletics Championships (SAC) Indonesia 2024-2025 National Championship resmi dimulai pada Kamis (20/2) di Stadion Benteng, Tangerang, Banten. Kompetisi atletik pelajar terbesar di Indonesia ini berlangsung selama tiga hari, 20-22 Februari 2025, dan diikuti oleh 3.526 pelajar dari 312 sekolah.
Opening ceremony digelar meriah dengan kehadiran pejabat daerah dan nasional. Dalam sambutannya, PJ Wali Kota Tangerang, Nurdin, menyatakan kebanggaannya karena Kota Tangerang dipercaya menjadi tuan rumah babak puncak SAC Indonesia.
“Mudah-mudahan dengan event ini, kita bisa menemukan bibit-bibit atletik terbaik Indonesia. Banyak talenta muda yang mungkin selama ini belum terasah, dan melalui kompetisi seperti ini mereka bisa berkembang hingga ke level profesional,” ujar Nurdin.
Ia didampingi oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Tangerang, Andri Septiawan Permana, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Tangerang, Jamaluddin, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Tangerang, Kaonang. Opening ceremony semakin semarak dengan pemukulan gong sebagai simbol pembukaan serta penampilan tari kreasi Kang Nong oleh siswa SMPN 1 Kota Tangerang.
Ajang Kompetisi dan Edukasi
Sebanyak 288 pelajar yang lolos dari regional qualifiers (Sumatera, Central Java, Bali Nusra, West Java, Jakarta Banten, dan East Java) akan bersaing memperebutkan gelar “Champion SAC” di babak final. Sementara itu, 3.238 pelajar lainnya berpartisipasi dalam SAC Indonesia Junior Challenge 2025, kompetisi untuk pelajar SD dan SMP se-Banten yang menjadi bagian dari rangkaian acara utama.
Sebagai Direktur Dekosentrasi, Tugas Pembantuan, dan Kerja Sama pada Direktorat Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Nurdin menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai stakeholder dalam penyelenggaraan event olahraga seperti SAC.
“Semangat kolaborasi harus kita wujudkan dalam langkah nyata, termasuk kerja sama dengan berbagai pihak. Jika ingin kompetisi ini terus berkelanjutan, maka pemerintah daerah harus turut serta dalam mendukung penyelenggaraannya,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi DBL Indonesia sebagai penyelenggara yang berhasil membangun ekosistem olahraga yang melibatkan pemerintah, sekolah, dan swasta. Menurutnya, model ini dapat menjadi contoh bagi event olahraga lainnya agar semakin berkembang.
“SAC bukan sekadar kompetisi, tetapi juga alat edukasi bagi masyarakat agar semakin mengenal olahraga atletik, mulai dari lari, lompat, hingga lempar. Harapannya, semakin banyak anak muda yang tertarik dan menekuni atletik secara profesional,” tambahnya.
Dukungan Penuh untuk Regenerasi Atlet
Kadispora Kota Tangerang, Kaonang, menyatakan dukungannya terhadap kompetisi ini. Menurutnya, SAC berpotensi melahirkan atlet-atlet muda berbakat yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
“Semoga dari event ini muncul atlet-atlet berbakat yang bisa memajukan kota tuan rumah melalui sports tourism,” ujarnya.
Selain National Championship, SAC Indonesia Junior Challenge 2025 juga mendapat sorotan. Antusiasme tinggi terlihat dari lebih dari 3.000 pelajar SD dan SMP se-Banten yang turut serta dalam kompetisi ini.
Nurdin mengapresiasi peran sekolah, guru, dan orang tua dalam mendukung anak-anak mereka untuk berpartisipasi.
“Ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk menemukan minat dan bakatnya di dunia atletik,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, berharap SAC Indonesia Junior Challenge bisa terus berlanjut sebagai ajang regenerasi atlet. “Mudah-mudahan dari sini muncul atlet-atlet muda yang bisa membawa nama Indonesia ke tingkat dunia,” ujarnya.
Dengan kolaborasi yang solid antara berbagai pihak, SAC Indonesia diharapkan dapat terus menjadi wadah pembinaan atlet muda Tanah Air, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga atletik.
**Benksu